Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh... Ukhuwah islamiyah..

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh... Ukhuwah islamiyah.. saudara seiman.. uhibbukum fillah, lillah , Ilallah

Monday, 22 November 2010

Fatimah Azzahra


Fatimah adalah putri yang paling dicintai Nabi Saw. sehingga beliau bersabda :"Fatimah adalah darah dagingku, siapa yang menyusahkannya juga menyusahkanku dan siapa yang mengganggunya juga menggangguku”.

Lahir pada hari Jum’at 20 Jumadil akhir tahun kelima sebelum Nabi Saw. menjadi Rasul. Fatimah putri kesayangan Nabi Saw. mendapat gelar Assidiqah (wanita terpercaya), Athahirah (wanita suci) al-Mubarakahal-Muhadatsah (Yang diajak bicara Jibril as), Al-Batuul, yaitu yang memusatkan perhatiannya pada ibadah atau tiada bandingnya dalam hal keutamaan, ilmu, akhlaq, adab, hasab dan nasab. Dia populer dengan sebutan Fatimah Azzahra (bunga yang mekar semerbak), sayyidatunnisa-i ahlil jannah (Penghulu para wanita di surga). (yang diberikahi Allah),

Lahir dan dibesarkan di bawah naungan wahyu Ilahi yang diterima oleh ayahandanya Muhammad Saw. Fatimah dibesarkan ditengah atmosfir keluarga suci. Ayahnya adalah manusia termulia dan Ibunya adalah bangsawan terhormat, istri tercinta Nabi, Khadijah al-Kubro. Fatimah kecil tumbuh bersama ayahnya yang mulai menyebarkan Islam. Sebagai anak yang lekat dengan ayahnya, Fatimah menyaksikan sendiri betapa halangan dan ancaman selalu menerpa ayahnya. Pernah suatu ketika Nabi Saw. dihina, dicaci-maki. Tidak hanya itu, orang-orang kafir melumuri tubuh suci Nabi dengan najis binatang ketika Nabi S.a.w. sedang sujud, menyembah Allah Swt. Dalam tangis penuh kesedihan, fatimah kecil membersihkan tubuh mulia ayahnya dari kotoran yang taburkan oleh kaum Quraish.

Sepeninggal isteri terkasih, Khadijah al-kubro, perlakuan kaum kafir semakin menjadi. Sungguh bagaimanapun, Khadijah adalah salah seorang pelindung Nabi. Belum lagi ketika paman Nabi Saw Abu Thalib bin Abdul Mutholib juga meninggal, duka Nabi semakin memuncak. Inilah tahun kesedihan (yaumul huzn). Kaum kafir semakin mencengkeram, membabi buta menyerang Nabi. Tetapi dalam masa duka tersebut, tumbuh sekuntum bunga nan suci, penuh aroma surgawi menenteramkan hati Nabi Saw. Gadis kecil belia kecintaan Muhammad Saw, setiap kali sang ayah dalam duka, dialah penghibur dan pelipur lara. Dialah yang menggantikan peran Ibunya, kasihnya mengalir dalam derai air mata dikala sang ayah diperlakukan tidak manusiawi oleh kaum kafir. Fatimah-lah yang kemudian dalam sejarah oleh Nabi Saw dijuluki Ummu Abiiha (Ibu dari ayahnya).

Allah Swt. selalu meridhoinya. Dia telah memenuhi pendengaran, mata, hati dan jiwanya dengan kesempurnaan. Fatimah adalah orang yang paling erat hubungannya dengan Nabi Saw. dan paling menyayanginya. Ketika Nabi Saw. terluka dalam Perang Uhud, dia keluar bersama wanita-wanita dari Madinah menyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat luka-lukanya, Fatimah langsung memeluknya. Dia mengusap darah darinya, kemudian mengambil air dan membasuh mukanya.


Cinta Nabi Saw untuk Putri Terkasih

Nabi Muhammad Saw begitu mencintai Fatimah. Tidak ada di jagad ini yang lebih beliau cintai ketimbang Fatimah. Setiap kali Rasulullah Saw hendak mengadakan perjalanan, rumah terakhir yang beliau pamiti adalah rumah Fatimah. Dan ketika al-Musthafa pulang dari perjalanan ke manapun, rumah pertama yang beliau datangi adalah rumah Fatimah. Fatimah betul-betul buah cinta Nabi, belahan jiwanya dan Nabi tak pernah sanggup untuk berpisah dengan putri tercintanya. Setiap kali Datang Fatimah dalam kondisi apapun, Nabi selalu menyambutnya, menciumnya dan mendudukkannya di tempat yang mulia.

Imam Muslim menceritakan kepada kita tentang keutamaan-keutamaannya dan meriwayatkan dari Aisyah'' r.a. dia berkata : "Pernah isteri-isteri Nabi SAW berkumpul di tempat Nabi SAW. Lalu datang Fatimah r.a. sambil berjalan, sedang jalannya mirip dengan jalan Rasulullah SAW. Ketika Nabi SAW melihatnya, beliau menyambutnya seraya berkata :"Selamat datang, puteriku." Kemudian beliau mendudukkannya di sebelah kanan atau kirinya. Lalu dia berbisik kepadanya. Maka Fatimah menangis dengan suara keras. Ketika melihat kesedihannya, Nabi SAW berbisik kepadanya untuk kedua kalinya, maka Fatimah tersenyum. Setelah itu aku berkata kepada Fatimah :Rasulullah SAW telah berbisik kepadamu secara khusus di antara isteri-isterinya, kemudian engkau menangis!" Ketika Nabi Saw. pergi, aku bertanya kepadanya :"Apa yang dikatakan Rasulullah Saw. kepadamu ?" Fatimah menjawab :"Aku tidak akan menyiarkan rahasia Rasul Allah Saw." Aisyah berkata :"Ketika Rasulullah Saw. wafat, aku berkata kepadanya :"Aku mohon kepadamu demi hakku yang ada padamu, ceritakanlah kepadaku apa yang dikatakan Rasulullah Saw. kepadamu itu ?" Fatimah pun menjawab :"Adapun sekarang, maka baiklah. Ketika berbisik pertama kali kepadaku, beliau engabarkan kepadaku bahwa Jibril biasanya memeriksa bacaannya terhadap Al Qur''an sekali dalam setahun, dan sekarang dia memerika bacaannya dua kali. Maka, kulihat ajalku sudah dekat. Takutlah kepada Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik orang yang mendahuluimu." Fatimah berkata :"Maka aku pun menangis sebagaimana yang engkau lihat itu. Ketika melihat kesedihanku, beliau berbisik lagi kepadaku, dan berkata :"Wahai, Fatimah, tidakkah engkau senang menjadi pemimpin wanita-wanita kaum Mukmin atau ummat ini ?" Fatimah berkata : "Maka aku pun tertawa seperti yang engkau lihat."

Sesungguhnya dia adalah pemimpin wanita dunia dan penghulu wanita penghuni syurga, puteri kekasih Robbil’alamiin, dan ibu dari Al-Hasan dan Al-Husein. Az-Zubair bin Bukar berkata :"Keturunan Zainab telah tiada dan telah sah riwayat, bahwa Rasulullah SAW menyelimuti Fatimah dan suaminya serta kedua puteranya dengan pakaian seraya berkata : "Ya, Allah, mereka ini adalah ahli baitku. Maka hilangkanlah dosa dari mereka dan bersihkanlah mereka sebersih-bersihnya." [Siyar A'laamin Nubala', juz 2, halaman 88]

Inilah Fatimah binti Muhammad SAW yang melayani diri sendiri dan menanggung berbagai beban rumahnya. Thabrani menceritakan, bahwa ketika kaum Musyrikin telah meninggalkan medan perang Uhud, wanita-wanita sahabah keluar untuk memberikan pertolongan kepada kaum Muslimin. Di antara mereka yang keluar terdapat Fatimah. Ketika bertemu Nabi SAW, Fatimah memeluk dan mencuci luka-lukanya dengan air, sehingga darah semakin banyak yang keluar. Tatkala Fatimah melihat hal itu, dia mengambil sepotong tikar, lalu membakar dan membubuhkannya pada luka itu sehingga melekat dan darahnya berhenti keluar." (HR. Syaikha dan Tirmidzi).

Inilah dia, Fatimah Az-Zahra''. Dia hidup dalam kesulitan, tetapi mulia dan terhormat. Dia telah menggiling gandum dengan alat penggiling hingga berbekas pada tangannya. Dia mengangkut air dengan qirbah hingga berbekas pada dadanya. Dan dia menyapu rumahnya hingg berdebu bajunya. Ali r.a. telah membantunya dengan melakukan pekerjaan di luar. Dia berkata kepada ibunya, Fatimah binti Asad bin Hasyim :"Bantulah pekerjaan puteri Rasulullah SAW di luar dan mengambil air, sedangkan dia akan mencukupimu bekerja di dalam rumah : yaitu membuat adonan tepung, membuat roti dan menggiling gandum."

Tatkala suaminya, Ali, mengetahui banyak hamba sahaya telah datang kepada Nabi Saw, Ali berkata kepada Fatimah, "Alangkah baiknya bila engkau pergi kepada ayahmu dan meminta pelayan darinya." Kemudian Fatimah datang kepada Nabi SAW. Maka beliau bertanya kepadanya :"Apa sebabnya engkau datang, wahai anakku ?" Fatimah menjawab :"Aku datang untuk memberi salam kepadamu." Fatimah merasa malu untuk meminta kepadanya, lalu pulang. Keesokan harinya, Nabi SAW datang kepadanya, lalu bertanya : "Apakah keperluanmu ?" Fatimah diam.
Ali r.a. lalu berkata :"Aku akan menceritakannya kepada Anda, wahai Rasululllah. Fatimah menggiling gandum dengan alat penggiling hingga melecetkan tangannya dan mengangkut qirbah berisi air hingga berbekas di dadanya. Ketika hamba sahaya datang kepada Anda, aku menyuruhnya agar menemui dan meminta pelayan dari Anda, yang bisa membantunya guna meringankan bebannya."

Kemudian Nabi SAW bersabda :"Demi Allah, aku tidak akan memberikan pelayan kepada kamu berdua, sementara aku biarkan perut penghuni Shuffah merasakan kelaparan. Aku tidak punya uang untuk nafkah mereka, tetapi aku jual hamba sahaya itu dan uangnya aku gunakan untuk nafkah mereka."

Maka kedua orang itu pulang. Kemudian Nabi SAW datang kepada mereka ketika keduanya telah memasuki selimutnya. Apabila keduanya menutupi kepala, tampak kaki-kaki mereka, dan apabila menuti kaki, tampak kepala-kepala mereka. Kemudian mereka berdiri. Nabi SAW ... berdiri. Nabi SAW bersabda :"Tetaplah di tempat tidur kalian. Maukah kuberitahukan kepada kalian yang lebih baik daripada apa yang kalian minta dariku ?" Keduanya menjawab :"Iya." Nabi SAW bersabda: "Kata-kata yang diajarkan Jibril kepadaku, yaitu hendaklah kalian mengucapkan : Subhanallah setiap selesai shalat 10 kali, Alhamdulillaah 10 kali dan Allahu Akbar 10 kali. Apabila kalian hendak tidur, ucapkan Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali dan takbir (Allahu akbar) 33 kali."

Hidup zuhud dan tekun beribadah adalah sifat yang dimiliki Fatimah Azzahra. Beliau menghayati hubungan yang ikhlas dengan Allah s.w.t. Sifat mulia yang dimilikinya sebagaimana telah diceritakan oleh Asma binti Umais, “Pada suatu hari aku berada dirumah Siti Fatimah Azzahra.Tiba-tiba ketika itu Rasulallah s.a.w. datang ke rumah Siti Fatimah. Ketika itu Sitti Fatimah memakai seuntai kalung emas pemberian suaminya Imam Ali bin Abi Thalib k.w. Ketika Rasulullah melihat kalung itu, lalu Nabi s.a.w.bersabda, “Hai anakku apakah engkau bangga disebut orang sebagai putri Muhammad, sedangkan engkau sendiri memakai jaababirah ? “(perhiasan yang biasa dipakai oleh putri bangsawan). Ketika itu juga Siti Fatimah melepaskan kalungnya itu, dan menjualnya. Hasil dari harga kalung tersebut Siti Fatimah membeli seorang hamba dan hamba tersebut dimerdekakan. Ketika Rasulallah s.a.w mendengar berita tersebut Nabi s.a.w. amat bergembira dan mendo’akan Fatimah sekeluarga.

Itulah Sayyidah Fatimah Azzahra, wanita termulia sepanjang jaman. Dia adalah hasil pendidikan sempurna madrasah Rasulullah Saw. Tidak ada orang yang sangat mirip jalan, cara bicara, akhlak dan kemuliaanya dengan rasulullah Saw selain Fatimah. Fatimah adalah sosok sempurna, cerdas, sederhana, berakhlak mulia dan dibebaskan dari segala dosa. Maka tidak heran kalau Rasul saw bersabda: “Allah ridha dengan keridhaan Fatimah dan marah karena kemarahannya,” . (Al-Hadits).

No comments:

Post a Comment