Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh... Ukhuwah islamiyah..

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh... Ukhuwah islamiyah.. saudara seiman.. uhibbukum fillah, lillah , Ilallah

Wednesday, 2 March 2011

10 Bersaudara Bintang Al-Qur’an


10 Bersaudara Bintang Al Qur’an bertutur secara inspiratif kepada kita. Di tengah kesibukan seperti apa pun kita masih berkesempatan untuk menjadikan anak-anak kita sebagai bintang. Buku ini berbagi kisah, bagaimana menularkan semangat dan mengjarkan Al Qur’an kepada anak-anak kita dan apa saja ikhtiar yang bisa ditempuh untuk mengantarkan putra dan putri kita menjadi hafiz Al Qur’an, terutama di tengah budaya tontonan yang begitu gencar dan sangat vulgar.

Inilah sebuah kisah inspiratif dan luar biasa tentang sebuah keluarga supersibuk yang kesepuluh anaknya tumbuh menjadi bintang.

Buku ini tentu mengajarkan keteladanan bahwa menghafal Quran itu bisa dilakukan oleh siapa pun, termasuk oleh keluarga yang supersibuk sekalipun. Faktanya sudah sedemikian nyata. Oleh karena itu, sejatinya seluruh keluarga Muslim sudah dapat mulai membiasakan menghafal Alquran sejak sekarang.

Bagaimana cara dan memulainya? Teladani keluarga 10 bersaudara ini melalui buku 10 Bersaudara Bintang Alquran. Selamat membaca.

Al-Quran adalah satu-satunya kitap suci yang dijamin keasliannya sampai saat ini. Sebagai kitab suci agama samawi, Al-Quran juga turun dari langit yang maha tinggi. Jadi, Al-Quran itu bukan hasil karya manusia. Selain menurunkan Al-Quran, ALLAH SWT juga menjaga kemurnian kitab suci ini sampi hari kiamat tiba.

Untuk itu diciptakanlah jutaan manusia penghafal Al-Quran di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, bahkana ada sepuluh saudara kandung yang mampu menjadi penghafal Al-Quran. Dan yang lebih membanggakan lagi, mereka bukan hanya hafal Al-Quran saja, namun juga punya prestasi pada masing-masing bidang yang digelutinya.

Buku ini memberi ajaran kepada kita semua bahwa menghafal Al-Quran itu dapat dilakukan oleh siapa saja. Untuk itulah sebagai orang muslim kita harus mau belajar untuk menghafal Al-Quran sejak sekarang, tidak perlu ditunda lagi.

Menjaga Kemurnian Alquran

Judul buku: 10 Bersaudara Bintang Alquran
Penulis: Izzatul Jannah dan Irfan Hidayatullah
Penerbit: Arkanleema (Sygma Publishing)

Alquran adalah satu-satunya Kitab Suci agama samawi yang terjaga kemurniannya hingga sekarang. Alquran bahkan terbebas dari ‘ramuan’ campur tangan si penerimanya sendiri, Muhammad, karena ia adalah Nabi yang ummi, tidak bisa membaca dan menulis. Selain itu, Alquran sendiri menyatakan bahwa ucapan Muhammad itu adalah wahyu (QS An-Najm [53]: 3-4). Sebagai Kitab Suci agama samawi, Alquran tentu turun dan diwahyukan dari ‘langit’, dari Yang Mahatinggi.

Ada banyak bukti yang tidak terbantahkan mengenai argumentasi ini. Secara nyata, tidak ada seorang manusia pun yang hingga saat ini mampu membuat yang setara dengan Alquran, seperti yang ditantangkan Allah SWT dalam Alquran. Artinya, sangat jelas, Alquran bukanlah karya manusia dan tidak ada campur tangan manusia pula di dalamnya. Secara tertulis, tidak kurang dari 70 ayat dalam Alquran menyatakan bahwa Allah Yang Mahatinggi-lah yang menurunkan Alquran.

Selain menurunkan dan mewahyukan Alquran, Allah SWT berkomitmen menjaga kemurniannya hingga Hari Kiamat. Sebagai salah satu wujud komitmen-Nya, Allah menciptakan jutaan penghafal Alquran di seluruh dunia. Indonesia, sebagai negeri dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, memiliki ribuan penghafal Alquran.

Fakta ini bisa dengan mudah dilihat di masjid-masjid besar saat bulan Ramadhan. Para imam yang mengimami qiyamullail di masjid-masjid itu hampir rata-rata adalah ustadz yang hafal Alquran. Fakta mutakhir tentang hal ini di Indonesia adalah SEPULUH BERSAUDARA PENGHAFAL ALQURAN. Kesepuluh bersaudara ini tidak lahir dari keluarga yang khusus mendalami Alquran. Mereka malah lahir dari ayah yang anggota DPR, sangat sibuk, dan jarang di rumah. Lebih dari itu, ibu mereka juga ternyata pemimpin organisasi wanita besar yang memiliki cabang di 28 provinsi di Indonesia, sangat sibuk, dan sering sekali pulang-pergi ke luar negeri.

Kesepuluh bersaudara ini tidak hanya menjadi bintang dalam hafalan Alquran. Mereka ternyata mampu menorehkan prestasi melangit di sekolahnya masing-masing. Kesepuluh bersaudara ini adalah: Afzalurrahman (24th): Hafal Alquran 30 juz, Teknik Geofisika ITB, Ketua Umum Majelis Taklim Salman ITB, peraih Pertamina Youth Program. Faris Jihady Hanifa (22th): Hafal Alquran 30 juz sejak usia 10 tahun, Fakultas Syariah LIPIA, Juara I Tahfiz Alquran Kerajaan Saudi Arabia.

Maryam Qanitat (20th): Hafal Alquran 30 juz sejak usia 16 tahun, Fakultas Dirasat Islamiyah Jurusan Hadits Al Azhar Islamic University Cairo, Lulusan Terbaik Pesantren Khusnul Khatimah. Scientia Afifah Taibah (18th): Hafal Alquran 26 juz, Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ahmad Rasikh Ilmi (17th): Hafal Alquran 15 juz, Lulusan Terbaik SMPIT Al Kahfi.

Ismail ghulam Halim (15th): Hafal Alquran 13 juz, Santri Teladan dan Favorit serta Juara Umum SMPIT Al Kahfi. Yusuf Zaim Hakim (14th): Hafal Alquran 9 juz, Peserta Pembinaan Pra-Olimpiade Nasional. Muhammad Syaihul Basyir (13th): Hafal Alquran 30 juz pada saat kelas 6 SD. Hadi Sabila Rosyad (11th): Hafal Alquran 2 juz; Juara I Lomba Membaca Puisi. Himmaty Muyassarah (9th): Hafal Alquran 2 juz.

Bagaimana dari seorang ayah dan ibu yang supersibuk tersebut lahir sepuluh bersaudara yang mampu menjadi bintang hafalan Alquran? Inilah yang secara gamblang dibahas dalam buku ini. Buku dibagi menjadi lima bagian. Bagian pertama menjelaskan bagaimana mereka berkomitmen menjadi ‘penjaga’ Alquran. Bagian kedua menjelaskan bagaimana keseluruhan dari keluarga ini berikhtiar membina keluarga qurani.

Bagian ketiga menjelaskan bagaimana seluruh keluarga ini menghadapi tantangan dan menemukan hikmah dalam menghafal Alquran. Bagian keempat menjelaskan profil kesepuluh bersaudara bintang hafalan Alquran. Bagian akhir (kelima) dari buku ini ditutup oleh penjelasan dari sudut pandang psikologis, mengapa menjadi penghafal Alquran itu menjadi sangat penting.

Buku ini tentu mengajarkan keteladanan bahwa menghafal Quran itu bisa dilakukan oleh siapa pun, termasuk oleh keluarga yang supersibuk sekalipun. Faktanya sudah sedemikian nyata. Oleh karena itu, sejatinya seluruh keluarga Muslim sudah dapat mulai membiasakan menghafal Alquran sejak sekarang. Bagaimana cara dan memulainya? Teladani keluarga 10 bersaudara ini melalui buku 10 Bersaudara Bintang Alquran.

Sumber : Republika Online

2 comments:

  1. Alhamdulillah bisa bertemu Blog yg berisi artikel seperti ini.. terima kasih

    ReplyDelete
  2. sama2..
    kita sama2 trus bersmngat dlm belajar.. smg apa yg kita dapat, yang kita pelajari bs brmanfaat.. :))

    ReplyDelete