ASAM NITRAT
Disusun oleh:
Zakiyyah Winahayati
NIM: 105981
Kelas: 1 A
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Asam Nitrat adalah salah satu bahan kimia dari sekian banyak bahan kimia yang sering digunakan dalam proses – proses kimia untuk menghasilkan suatu produk, menguji hasil produksi maupun dalam proses – proses kimia lainnya, baik dalam skala laboratorium ataupun skala industri. Dibalik banyaknya manfaat dari Asam Nitrat, maka dari itu kita perlu mengetahui identitas dari asam nitrat itu sendiri.
Pada dasarnya semua bahan kimia itu berbahaya. Dibutuhkan kehati – hatian yang sangat tinggi saat menggunakan bahan kimia tersebut. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui bahaya apa saja yang terdapat dalam asam nitrat, cara menanganinya serta cara pengolahan limbahnya agar tidak mencemari lingkungan kita. Bila bahan kimia tersebut terus – menerus kita gunakan maka akhirnya akan habis, sehingga kita pun perlu mengetahui bagaimana cara meproduksi lagi bahan kimia tersebut. Maka dari itu saya menyusun makalah ini, agar semuanya bisa kita ketahui. Harapan saya makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya pribadi serta bagi pembaca.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa itu Asam Nitrat?
1.2.2 Apa saja sifat kimia dan sifat fisika dari Asam Nitrat ?
1.2.3 Bagaimana proses pembuatan Asam Nitrat?
1.2.4 Apa saja sifat bahaya dari asam Nitrat?
1.2.5 Apa manfaat asam Nitrat?
1.2.6 Bagaimana cara menanggulangi bahaya akibat tumpahan, paparan ataupun kebocoran dari Asam Nitrat serta cara pengolahan limbahnya?
1.3. Manfaat dan Tujuan
1.3.1 Manfaat
a) Bagi Penulis
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini bagi penulis sendiri adalah penulis dapat memperoleh pengetahuan tentang bahan kimia khususnya tentang Asam Nitrat. Selain itu penulis dapat belajar untuk menyusun sebuah makalah.
b) Bagi Pembaca
Seperti halnya penulis, pembaca pun dapat memperoleh pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan asam nitrat.
1.3.2 Tujuan Penulisan
Adapun dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk :
a) Mengetahui apa itu Asam Nitrat.
b) Mengetahui apa saja sifat kimia dan sifat fisika dari Asam Nitrat .
c) Mengetahui proses pembuatan Asam Nitrat.
d) Mengetahui sifat – sifat bahaya dari asam Nitrat.
e) Mengetahui beberapa manfaat Asam Nitrat.
f) Mengetahui cara menanggulangi bahaya akibat tumpahan, paparan ataupun kebocoran dari Asam Nitrat serta cara pengolahan limbahnya.
1.4. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan dan mengunduh materi-materi dari alamat-alamat website.
1.5. Batasan Masalah :
1.5. 1 Informasi Bahan Singkat
1.5. 2 Proses Pembuatan Asam Nitrat
1.5. 3 Identifikasi Bahan
1.5. 4 Impuritis - impuritis
1.5. 5 Sifat – sifat Fisika dan Kimia Asam Nitrat
1.5. 6 Stabilitas dan Reaktifitas
1.5. 7 Simbol Bahaya Asam Nitrat
1.5. 8 Informasi Toksikologik
1.5. 9 Informasi Lingkungan
1.5. 10 Informasi Peraturan
1.5. 11 Tindakan Pertolongan dan Keselamatan
1.5. 12 Pengolahan Limbah ( Disposal )
1.5. 13 Informasi Transportasi
1.5. 14 Manfaat Asam Nitrat
1.6. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah :
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Manfaat dan Tujuan
1.4. Metode Penulisan
1.5. Batasan Masalah
1.6. Sistematika Penulisan
4. BAB II Isi
2.1. Informasi Bahan Singkat
2.2. Proses Pembuatan Asam Nitrat
2.3. Identifikasi Bahan
2.4. Impuritis - impuritis
2.5. Sifat – sifat Fisika dan Kimia Asam Nitrat
2.6. Stabilitas dan Reaktifitas
2.7. Simbol Bahaya Asam Nitrat
2.8. Informasi Toksikologik
2.9. Informasi Lingkungan
2.10. Informasi Peraturan
2.11. Tindakan Pertolongan dan Keselamatan
2.12. Pengolahan Limbah ( Disposal )
2.13. Informasi Transportasi
2.14. Manfaat Asam Nitrat
5. BAB III Penutup
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran
BAB II
ISI
2.1. Informasi Bahan Singkat
Asam nitrat adalah larutan NO2 dalam air , yang dalam perdagangan terdapat berbagai macam konsentrasi. Banyak digunakan dalam industri pupuk, produksi berbagai macam bahan kimia, zat warna, bahan farmasi, serta dipakai dalam reagen laboratorium. Asam nitrat adalah bahan kimia yang korosif dan merupakan oksidator kuat.
Senyawa kimia asam nitrat (HNO3) adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Larutan asam nitrat dengan kandungan asam nitrat lebih dari 86% disebut sebagai asam nitrat berasap, dan dapat dibagi menjadi dua jenis asam, yaitu asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap merah. Asam Nitrat memiliki nama lain yaitu Nitric Acid, Asam Sendawa, Aqua Fortis, Azotic Acid, Hydrogen Nitrate, Nitryl Hidroxides.
Proses modern untuk menghasilkan asam nitrat HNO3 adalah okidasi amonia di udara. Dalam proses ini, amonia dicampur dengan udara berlebih, dan campurannya dipanaskan sampai temperatur tinggi dengan katalis platina. Amonia akan diubah menjadi nitrogen oksida NO, yang kemudian dioksidasi lebih lanjut di udara menjadi nitrogen dioksida NO2. Nitrogen dioksida direaksikan dengan air menghasilkan asam nitrat. Metoda ini dikembangkan oleh Ostwald, kimiawan yang banyak memberikan kimia katalis, dan disebut proses Ostwald.
2.2. Proses Pembuatan Asam Nitrat
Secara komersial asam nitrat dibuat dengan cara oksidasi ammonia. Pada proses Oswald, ammonia dan udara berlebih dialirkan melaluti katalis platina – rhodium pada suhu sekitar 950 0C. Mula – mula digunakan pemanas listrik, tetapi setelah terjadi reaksi, reaksi ini akan terus berlangsung.
4 NH3 (g) + 5 O2 (g) → 4 NO (g) + 6 H2O (g) H o = - 906 kJ mol -1
Setelah itu gas NO didinginkan sampai 1500C kemudian dicampur dengan udara untuk menghasilkan Nitrogen dioksida
2 NO (g) + O2 (g) → 2 NO2 (g) H o = - 113 kJ mol -1
Sisa Nitrogen dioksida dan udara dialirkan ke dasar menara kemudian disemprotkan air pada suhu kira – kira 800C
4 NO2 (g) + O2 (g) + 2 H2O (l) → 4 HNO3 (aq)
Larutan yang diperoleh mengandung 70% massa asam nitrat dan merupakan campuran yang mempunyai titik didih konstan ( 120 oC ). HNO3 yang murni tidak berwarna dan mendidih pada 86 oC
2.3. Identifikasi Bahan
a) Rumus Molekul : HNO3
b) No. Katalog : 100450
No. katalog merupakan nomor register secara Internasional. No katalog digunakan untuk mempermudah dalam pencarian bahan kimia.
c) CAS – No. : 7697-37-2
CAS (Chemical Abstract Services) merupakan nomor register secara Internasional.
d) EC – Index No. : 007 – 004 – 00- 1
e) EC – No. : 231 – 714 - 2
f) Grade : Nitric acid fuming 100 % extra pure
g) Penggunaan bahan /
Preparasi : Produksi bahan kimia
h) Kategori : Korosif dan oksidasi
i) Nama lain : Nitric Acid, Asam Sendawa, Aqua Fortis,
Azotic Acid, Hydrogen Nitrate, Nitryl Hidroxides.
2.4. Impuritis - impuritis
Impuritis - impuritis | |
Assay ( asidimetri ) | ≥ 99.5 % |
Cl | ≤ 0.0005 % |
SO4 ( sulfat ) | ≤ 0.001 % |
Pb | ≤ 0.0005 % |
As | ≤ 0.00002 % |
Fe | ≤ 0.0005 % |
Residu dalam pembakaran ( seperti SO4) | ≤ 0.005 % |
2.5. Sifat – sifat Fisika dan Kimia Asam Nitrat
a) Sifat Fisika
· Wujud zat : cairan, jernih - kuning
· Bau : tajam
· Titik leleh : - 42oc
· Titik didih : 86oc
· pH (200C) : <1
· Densitas (200C) : 1,51 g/cm3
· Densitas uap relatif : 2, 04
· BM : 63,0129 g/mol
· Tekanan Uap (200C) : 56 hPa
· Suhu penyalaan : tidak tersedia
· Titik nyala : tidak tersedia
· Batas Ledakan - lebih rendah : tidak tersedia
- lebih tinggi : tidak tersedia
· Kelarutan dalam air (200C) : dapat larut ( pembentukan panas)
· Rumus struktur :
b) Sifat Kimia
· Pada suhu biasa akan terurai oleh cahaya / sinar :
4HNO3 → 2H2O + 4NO2 + O2
· Dapat bereaksi dengan amoniak membentuk garam amonium nitrat:
HNO3 + NH4OH → NH4NO3 + H2O
· Dapat bereaksi dengan unsur – unsur logam serta dapat melarutkan semua logam kecuali emas (Au) dan platina (Pt).
Reaksi oksidasi utamanya terjadi dengan asam pekat, memfavoritkan pembentukan nitrogen dioksida (NO2).
Cu + 4H+ + 2NO3- → Cu+2 + 2NO2 + 2H2O
Sifat-sifat asam cenderung mendominasi pada asam nitrat encer, diikuti dengan pembentukan nitrogen oksida (NO) yang lebih diutamakan.
3Cu + 8HNO3 → 3Cu(NO3)2 + 2NO + 4H2O
Karena asam nitrat merupakan oksidator, hidrogen (H2) jarang terbentuk. Hanya magnesium (Mg), mangan (Mn), dan kalsium (Ca) yang bereaksi dengan asam nitrat dingin dan encer yang dapat menghasilkan hidrogen:
Mg(s) + 2HNO3(aq) → Mg(NO3)2(aq) + H2(g)
· Dapat bereaksi dengan unsur – unsur non logam
C + 4HNO3 → CO2 + 4NO2 + 2H2O ataupun
3C + 4HNO3 → 3CO2 + 4NO + 2H2O
Ketika asam nitrat bereaksi dengan berbagai unsur non-logam, terkecuali silikon serta halogen, biasanya ia akan mengoksidasi non-logam tersebut ke keadaan oksidasi tertinggi dengan asam nitrat menjadi nitrogen dioksida untuk asam pekat dan nitrogen monoksida untuk asam encer.
· Semua nitrat larut dalam air. Ketika nitrat direaksikan dengan asam sulfat pekat, menghasilkan uap nitrogen dioksida yang coklat-kemerahan, disertai oleh uap asam nitrat yang berbau menusuk dan berasap dalam udara, akan terbentuk ketika nitrat padat dipanaskan pada reagensia. Asam sulfat encer tidak memberi aksi apa – apa :
4NO3- + 2H2SO4 → 4NO2 + O2 + 2SO4 2- + H2O
2.6. Stabilitas dan Reaktifitas
a) Kondisi yang harus dihindari : Pemanasan
b) Bahan yang harus dihindari :
· Senyawa organik yang mudah menyala
· Bahan yang dapat teroksidasi
· Pelarut organik
2.7. Simbol Bahaya Asam Nitrat
a) Label bahaya menurut EEC (European Economic Cooperation)
( oxidizing ) ( corrosive )
Keterangan:
Ø Bahan kimia oksidator (oxidizing) adalah bahan kimia yang dalam reaksinya dengan panas atau kalor akan menghasilkan oksigen, sehingga akan memperbesar kebakaran jika bertemu dengan api.
Ø Bahan kimia korosif ( corrosive) adalah bahan kimia yang dapat bereaksi dengan jaringan tubuh yang dapat menimbulkan kerusakan berupa : luka, peradangan, iritasi ( gatal – gatal ) dan sensitasi.
b) Label bahaya menurut NFPA ( National Fire Protection Association ) – Amerika
Label ini terdiri dari 4 kotak yang mempunyai tingkat bahaya 0-4. Kesehatan (biru), kebakaran (merah), reaktivitas (kuning), dan keterangan tambahan dari bahan kimia tersebut (putih).
Keterangan:
Ø Warna biru (bahaya kesehatan), angka 4 : Sangat sedikit paparan dapat mengakibatkan kematian atau luka residual parah.
Ø Warna merah (bahaya kebakaran), angka 0 : Cairan dan padatan yang tidak dapat menyala.
Ø Warna kuning (bahaya reaktifitas), angka 0 : Stabil, walaupun terpapar dengan api, dan tidak bereaksi dengan air
Ø Warna putih (keterangan tambahann), OX : bahan kimia oksidator.
2.8. Informasi Toksikologik
a) Toksisitas akut :
LC50 (penghirupan, tikus) : 0,13mg/ ¼ h (nitrogen dioxide)
LDL0 (oral, manusia) : 430 mg/kg (Sax)
· Gejala khusus pada hewan percobaan : uji iritasi pada mata kelinci : mata kelinci tersebut terbakar .
· uji iritasi pada kulit kelinci : kulit kelinci tersebut terbakar
b) Toksisitas sub akut sampai kronik:
· bakterial : uji pada ames dan hasilnya negatif.
c) Informasi Toksikologik lebih lanjut
· Bahan korosif kuat
· Setelah menghirup uap : dapat menyebabkan terbakarnya membran mukosa, batuk dyspnoea. Menghirup zat bisa menyebabkan pembentukan oedema pada saluran pernapasan.
· Setelah tertelan : Kerusakan jaringan ( mulut, esofagus, saluran gastrointestinal), nyeri hebat ( resiko perforasi ), muntah darah, kematian
· Setelah kontak dengan kulit : dapat menyebabkan kulit terbakar.
· Setelah kontak dengan mata : dapat menyebabkan mata terbakar dan beresiko kebutaan.
2.9. Informasi Lingkungan
Informasi lingkungan ini berisi informasi mengenai bahaya apa saja yang ditimbulkan dari asam nitrat terhadap lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya serta cara penanganan limbah dari hasil buangan asam nitrat.
a) Informasi Ekologik
· Degradasi biologik : Metode untuk mengukur biodegradabilitas tidak dapat digunakan untuk bahan anorganik.
· Perilaku dalam lingkup lingkungan : Distribusi : log Pow : - 2,3
· Diperkirakan tidak ada potensi bioakumulatif, log Pow < 1
· Efek ekotoksik : Efek biologik. Efek berbahaya pada organisme aquatik. Efek toksik pada ikan dan plankton. Efek berbahaya akibat perubahan pH. Membentuk campuran korosif dengan air walaupun diencerkan . Tidak menyebabkan pengurangan oksigen biologis. Berbahaya untuk pasokan air minum.
· Toksisitas pada ikan : Gambussia Affinis LC50 : 72 mg/1/96 h
b) Data ekologik lebih lanjut
· Dapat berperan dalam eutrofikasi suplai air.
· Berbahaya untuk air minum. Ikan : LC50 > 500 mg/L
c) Klasifikasi Resiko Pencemaran Air ( WGK )
WGK 1 : Zat yang sedikit mencemari air
2.10. Informasi Peraturan
Informasi ini berisi informasi tambahan tentang tingkat bahaya dan informasi untuk mencegah bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia atau yang biasa kita kenal dengan R ( risk ) phrase dan S ( safety ) phrase.
a) R – phrases kode :
R 8-35
· 8 : kontak dengan bahan yang mudah terbakar dapat mengakibatkan kebakaran.
· 35 : Mengakibatkan luka bakar yang parah.
b) S – phrases kode :
S 23-26-36-45
· 23 : Jangan menghirup uap
· 26 : Dalam kasus terjadi kontak dengan mata , bilas langsung dengan air yang banyak dan minta nasihat medik.
· 36 : Gunakan pakaian pelindung yang sesuai.
· 45 : Dalam kasus kecelakaan atau anda merasa tidak sehat, langsung temui tenaga medis ( tunjukkan label bila memungkinkan).
2.11. Tindakan Pertolongan dan keselamatan
Ø Pertolongan pertama
a) Setelah terhirup :
· Segera hirup udara yang segar.
· Penanganan lebih lanjut dapat menghubungi dokter .
b) Setelah kontak dengan kulit :
· Cuci dengan air yang banyak, dengan tujuan untuk menurunkan konsentrasi asam melalui pengenceran, agar tidak menimbulkan efek korosif yang begitu parah pada kulit.
· Olesi dengan polyethylene glycol 400 .
· Segera lepaskan pakain yang terkontaminasi.
c) Setelah kontak dengan mata :
· Bilas dengan air yang banyak selama sekurangnya 10 menit dengan kelopak mata terbuka lebar.
· Secepatnya panggil dokter.
d) Setelah tertelan :
· Berikan korban air minum yang banyak, hindari muntah( resiko perforasi)
· Untuk penanganan lebih lanjut, secepatnya panggil dokter. Jangan coba menetralisir.
Ø Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
a) Tindakan pencegahan untuk personil terkait :
· Hindari kontak dengan bahan.
· Jangan menghirup uap / aerosol.
· Pastikan pasokan udara segar di dalam ruangan tertutup.
b) Tindakan perlindungan lingkungan : jangan biarkan memasuki sistem pembuangan kotoran.
c) Prosedur pembersihan / penyerapan :
· Serap dengan bahan penyerap cairan dan penetral ( misal Chemizorb® H+ , Art No. 101595 )
· Teruskan ke pembuangan dan segera bersihkan area yang terkena.
Ø Tindakan Pencegahan Kebakaran
· Media pemadaman : gunakan tindakan pemadaman kebakaran yang sesuai untuk situasi lokal dan lingkungan sekeliling.
· Resiko khusus : tidak mudah menyala dan memiliki menghasilkan efek penyulut api. Jauhkan dari bahan yang mudah terbakar. Ketika kontak dengan logam dapat menyebabkan terbentuknya gas nitrogen dan hidrogen.
· Peralatan pelindung : jangan berada di zona berbahaya tanpa peralatan pelindung pernapasan. Untuk menghindari kontak dengan kulit, jaga jarak aman dan gunakan pakaian pelindung yang sesuai.
· Informasi lain : dinginkan wadah dengan menyemprotkan air dari jarak yang aman. Mengandung uap yang keluar dengan air. Cegah air pemadaman kabakaran memasuki air permukaan atau air tanah.
Ø Penanganan dan Penyimpanan
· Disimpan dalam posisi tertutup sangat rapat . Jauhkan dari bahaya yang mudah menyala dan sumber nyala serta panas .
· Simpan pada suhu +20 C sampai +250 C .
· Persyaratan untuk ruang penyimpanan dan wadah : wadah jangan terbuat dari logam baik logam ringan maupun berat.
Ø Kelas Penyimpanan ( LGK)
LGK 5.1 B : Agen Pengoksidasi
Ø Alat Pelindung Diri ( APD )
· Pelindung pernapasan : gunakan masker atau respirator .
· Pelindung kulit : gunakan jas labaratorium serta sarung tangan ( gloves).
Bahan sarung tangan : karet butyl
Ketebalan lapisan : 0,7 mm
Waktu terobosan : > 60 min.
· Pelindung mata : gunakan kaca mata pelindung (safety -goggle)
2.12. Pengolahan limbah (Disposal)
Disposal adalah cara menetralkan atau mengolah limbah dalam jumlah kecil. Limbah dari HNO3 bersifat asam. Jangan dibuang ke dalam perairan langsung. Bisa dilakukan penetralan dengan penambahan NaOH, CaCO3, atau CaO .
· Disposal 12 :
Asam-asam anorganik dan anhidrida pertama-tama harus diencerkan atau dihidrolisis dengan diaduk hati-hati ke dalam air es, kemudian dinetralisir (gunakan sarung tangan pelindung, lemari uap) dengan larutan natrium hidroksida (Kat. No. 105587). Sebelum dimasukkan ke dalam ke wadah D, periksa derajat keasaman (pH) dengan indikator pH universal (Kat. No. 109535).
· Reaksi Disposal :
HNO3 + NaOH → NaNO3 + H2O
2.13. Informasi Transportasi
· Jalan dan rel ADR, RID
UN 2032 SALPETERSAEURE, ROTRAUCHEND, 8 (5.1, 6.1 ), I
· Jalur perairan pedalaman (sungai) ADN, ADNR tidak diuji
· Laut IMGD – Code
UN 2032 NITRIC ACID, RED FUMING, 8 (5.1, 6.1 ),
Ems F – A S – Q
· Udara CAO , PAX dilarang
UN 2032 NITRIC ACID, RED FUMING, 8 (5.1, 6.1 ),-
Peraturan pengangkutan ( transportasi) dirujuk berdasarka peraturan internasional dan dalam peraturan yang berlaku di Jerman. Penyimpangan yang mungkin yang terjadi di negara lain tidak dipertimbangkan.
2.14. Manfaat Asam Nitrat
a) Asam nitrat digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai bahan peledak, yaitu trinitrotoluena ( TNT ) dan dinitrotoluena (DNT). Asam nitrat merupakan zat pengoksidasi kuat , dan oksidasi alkohol (kadang – kadang dengan ledakan) dapat menyertai pembentukan ester nitrat. Ester nitrat itu sendiri ( misalnya nitrogliserin dan PETN) adalah bahan peledak.
· TNT
Rumus molekul dari TNT adalah C7H5N3O6 dengan berat molekul 227,15 dan rumus strukturnya :
Pembuatan TNT dapat dilakukan melalui nitrasi terhadap toluena dengan campuran asam nitrat dan asam sulfat. dengan perbandingan sebagai berikut:
40-50 % HNO3
50-60 % H2SO4
· DNT
Pada suhu kamar DNT merupakan kristal padat yang stabil berwarna kuning. Saat dipanaskan, DNT akan membentuk cairan seperti minyak yang bisa terbakar. DNT diproduksi melalui reaksi nitrasi toluene dan salah satunya digunakan sebagai bahan peledak.
b) Digunakan pula dalam proses pemurnian logam. Sebagai contoh platina, emas dan perak.
c) HNO3 digunakan dalam proses desain barang-barang berbahan tembaga, perunggu dan kuningan.
d) digunakan untuk produksi zat warna, obat – obatan, pestisida, detergen, dan nitrasi selulosa.
e) garam nitrat digunakan untuk pupuk, kembang api, bahan peledak, oksidator untuk roket , korek api, obat – obatan, zat warna dan pengawetan makan.
f) Campuran antara asam klorida pekat dan asam nitrat pekat, dengan perbandingan 3:1, biasa digunakan sebagai pelarut logam mulia, yaitu emas dan platina. Campuran tersebut biasa disebut dengan Aqua Regia atau air raja.
g) HNO3 digunakan pula untuk menghilangkan atau membersihkan peralatan laboratorium dari kerak kalsium dan magnesium yang menempel di dalamnya.
h) Digunakan dalam proses pembuatan nitrogliserin.
Nitrogliserin merupakan salah satu bahan kimia yang bisa digunakan sebagai obat-obatan dan sebagai bahan peledak. Dasar pembuatan nitrogliserin adalah proses nitrasi dengan bahan baku gliserin dan asam nitrat dengan katalisator asam sulfat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asam nitrat adalah larutan NO2 dalam air , yang dalam perdagangan terdapat berbagai macam konsentrasi. Banyak digunakan dalam industri pupuk, produksi berbagai macam bahan kimia, zat warna, bahan farmasi, serta dipakai dalam reagen laboratorium.
Asam nitrat adalah bahan kimia yang korosif dan merupakan oksidator kuat. Asam nitrat diproduksi secara komersial melalui proses Oswald. Asam Nitrat memiliki nama lain yaitu Nitric Acid, Asam Sendawa, Aqua Fortis, Azotic Acid, Hydrogen Nitrate, Nitryl Hidroxides.
3.2 Saran
Asam Nitrat adalah satu dari sekian banyak bahan kimia yang sering digunakan dalam segala bidang, baik sebagai pewarna, pengawet, pupuk, bahan peledak, dan banyak manfaat serta bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan asam nitrat. Oleh karena itu, kita harus mengenal bahan kimia tersebut, mulai dari karakteristik bahan, sifat bahaya, cara penanganan kecelakaan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan asam nitrat. Hal tersebut dilakukan agar segala macam bahaya dapat diminimalisir dan tidak menimbulkan kecelakaan yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
· Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung : PT Citra Aditya Bakti. Hlm. 59 – 60
· Chemdat, Merck – MSDS Asam Nitrat
· Fessenden, Ralp J. dan Joan S. Fessenden. 1982. Kimia Organik jilid I. Erlangga: Jakarta. Hlm. 281 – 282
· Svehla, G.1979. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi kelima. PT Kalman Media Pusaka : Jakarta. Hlm. 356.
· Wiley, john.2006. Encyclopedia of Chemical Technology volume 17. Hoboken: New Jersey. Hlm. 170 - 173
· http://jencons.co.ke/app/catalog/Product?article_number=1.00450.1000
· http://library.usu.ac.id/download/fmipa/kimia-emma2.pdf
· http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19917/4/Chapter%20II.pdf
· http://www.scribd.com/doc/22586956/Tugas-Pra-RP-Nitrogliserin-Dari-Asam-Nitrat-Dan-Gliserin
No comments:
Post a Comment